Selasa, 30 Desember 2014

Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega

Jika kita lihat dari jenjang usia maka anggota penegak merupakan termasuk dalam usia muda. Sedangkan Pandega itu sendiri termasuk dalam usia dewasa muda atau pemuda. Selanjutnya Pramuka Penegak dan Pandega merupakan kader utama pelanjut misi Gerakan Pramuka dan calon pembina dan pemimpin, karenanya perlu adanya pembinaan yang seksama. Dalam proses pembinaan sebenarnya Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan bagi para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga dapat hidup mandiri.Pembinaan ini dapat dikelompokkan menjadi kegiatan Bina Dirikegiatan Bina Satuan danKegiatan Bina Masyarakat.

Dalam prosesnya itu dibagi kedalam dua hal yaitu pembinaan secara langsung dan tidak langsung. Pembinaan langsung itu sendiri merupakan pemberian kesempatan merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi kegiatan yang diinginkan dengan bimbingan, pengarahan dan pengawasan orang dewasa yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pembinaan itu. Yaitu melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) sebagai dasar dalam pembinaan tersebut. Pembinaan secara langsung dilakukan di Gugusdepan dan pembinaan keterampilan melalui Satuan Karya Pramuka (SAKA).

Pembinaan secara langsung disini dimaksudkan bahwa dalam pembinaan seorang penegak dan pandega bukan lagi seorang pembina atau senior dalam menentukan kebijakan program suatu kegiatan. Tapi harus lebih banyak penegak dan pandega itu sendiri yang terlibat langsung dalam proses perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi pada kegiatan tersebut. Misalnya, seorang penegak ataupun pandega tertarik untuk berwirausaha. Maka pembina maupun Dewan Ambalan atau Dewan Racana berfungsi sebagai konsultan dan membantu mencarikan nara sumber maupun sarana yang dibutuhkan dalam berwirausaha. Intinya Penegak ataupun Pandega tersebut dibina dan diberikan suatu kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga selama proses tersebut terjadilah sebuah proses pembinaan, baik pembinaan watak dan mental maupun pembinaan skill. Jadi tidak lagi dipaksakan seorang penegak harus bisa ini dan itu.

Sedangkan pembinaan secara tidak langsung yaitu melalui proses kegiatan baik dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi. Misalnya kegiatan Dianpinsat, Kemah Bhakti Pramuka ataupun Raimuna. Dalam hal ini biasanya ada yang tertarik dalam penyusunan materi atau konsep kegiatan, ada yang suka dalam pelaksanaan tekhnisnya, atau ada yang lebih suka sebagai peserta. Sehingga dengan demikian terjadi sebuah proses pembelajaran bagi penegak dan pandega itu sendiri.


0 Comments
Tweets
Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar