“Keserakahan”,
selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam
penderitaan.
Ada
dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti pada orang tua dan
melakukan kebajikan.
Ada
orang yang berkata, “Asal berhati baik sudah cukup” Namun percuma saja berhasil
baik, kalau tidak diwujudkan dalam tindakan nyata, tidak akan menghasilkan
suatu perbuatan yang baik.
Ada
sebagain orang yang sering merasa risau, akibat perkataan buruk orang lain
yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
Ada
tiga “tiada” di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang
yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan.
Ada tiga “tidak” di dunia ini; tidak ada orang yang tidak saya cintai, tidak ada orang yang tidak saya percayai dan tidak ada orang yang tidak bisa saya maafkan.
Adanya
cinta kasih di dalam hati, baru bisa dicintai oleh semua orang.
Adanya
keluarga yang sehat, baru ada masyarakat yang baik akan menciptakan negara yang
baik pula.
Alam
semesta ada batasnya, kekuatan tekad kita ak terhingga. Mudah mengikrarkan
sebuah tekad, tapi sulit melaksanakannya.
Anggaplah
segala permasalahan sebagai pelajaran dan pujian sebagai peringatan untuk mawas
diri.
Bangkitnya
amarah adalah kegilaan sesaat.
Banyak
berbuat baik akan mendapatkan banyak beekah, sedikit berbuat baik akan
kehilangan banyak berkah.
Bekerja
untuk hidup sangat menyiksa, hidup untuk bekerja sangat menyenangkan.
Berapa
banyak kewajiban yang telah anda penuhi, sebanyak itu pula kemampuan yang akan
diperoleh.
Berbakti
adalah sikap yang bersedia berkorban pada saat dibutuhkan oleh orangtua.
Berdana
ada 3 macam, memberi bantuan makanan dan pakaian, memberikan nasehat bagi orang
yang hatinya sedang hampa, dan memberikan kedamaian kepada orang yang panic dan
ketakutan.
Berdana
bagai menerbakan bibit, bibit baru akan bertunas bila disirami dengan perasaan
hati yang bersuka cita.
Berdana
bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan
dari sebuah cinta kasih yang tulus.
Berhenti
di tengah perjalanan akan lebih sulit dan terasa lebih melelahkan daripada
terus berjalan hingga sampai ke tujuan.
Berikrar
dalam hati dan tidak pernah menyatakan dalam tindakan, sama halnya seperti
bertani tanpa menebar bibit, hanya menyia-nyiakan sebuah jalinan jodoh.
Berikrar
harus bertujuan memberi manfaat yang besar bagi orang banyak, juga harus
dilakukan sendiri kapan saja dan dimana saja.
Berjiwa
besar menerima kekurangan orang lain merupakan suatu hal yang luar biasa di
tengah hal yang biasa.
Bersyukurlah
kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan
baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.
Bertutur
dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan melakukan perbuatan
baik.
Bertuturlah
dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan lakukanlah
perbuatan baik.
Bila
cermin dalam hati dapat selalu dibersihkan, maka dapat secara jelas membedakan
yang baik dan buruk, yang benar dan salah.
Bila
dituduh orang lain, terimalah dengan rasa syukur. Bila menemukan kesalahan
orang lain, sadarkan dengan sikap menghargai.
Bila
kita selalu ragu dan tidak memiliki tekad yang kuat, walaupun jalan yang benar
telah terbentang di depan mata, kita tetap tidak akan pernah sampai ke tempat
tujuan.
Binalah
cinta kasih yang tulus dan murni. Hati tidak akan risau bila tidak mengharapkan
pamrih atau merasa rugi dalam memberikan cinta kasih.
Bukan
banyak uang yang membuat seseorang merasa gembira, tidak pernah melakukan yang
bertentangan dengan hati nurani membuat hidup tentram.
Cara
berterima kasih dan membalas budi kepada bumi adalah dengan terus
mempertahankan konsep pelestarian lingkungan.
Cinta
kasih harus bagaikan seduhan the wangi dengan komposisi yang pas. Bila terlalu
pekat akan terasa pahit dan kita tidak dapat meminumnya.
Cinta
kasih hendaknya tidak membeda-bedakan ras dan negara, asalkan sebuah kehidupan,
semuanya harus dihargai dan diberikan perhatian.
Cita-cita
boleh saja tinggi dan jauh kedepan, namun langkah yang diperlukan untuk itu,
harus diterapkan sejak sekarang.
Dalam
mengatasi berbagai masalah hendaknya berhati-hati, cermat, namun jangan
berpikiran sempit.
Dalam
pelatihan moral hendaknya melatih sesuai dengan jalinan jodoh, di dalam
kehidupan sehari hari dan melakukannya dimana saja.
Dengan
berjiwa besar, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini.
Bila berjiwa sempit, walaupun kesenangan berlimpah, kita akan tetap merasa
menderita.
Dengan
bersabar dan mengalah, hidup akan damai dan tenteram; saling bersitegang akan
mendatangkan malapetaka.
Dengan
memiliki keyakinan, keuletan dan keberanian, maka tidak ada yang tidak berhasil
dilakukan di dunia ini.
Dengan
menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang
disenangi dan dicintai orang lain.
Di
dalam hati berpengertian, bertorelansi, tahu bersyukur, bisa merasa puas dan
menghargai keberkahan.
Di
dalam kehidupan, kita tidak selalu berada dalam kondisi yang baik-baik saja,
namun bagi yang pernah mengalami cobaan dan berhasil mengatasinya, akan sangat
mudah menghadapi kondisi yang sesulit apapun.
Di
kala memiliki, harus selalu mengenang penderitaan di saat tak punya; dalam
cuaca baik harus mempersiapkan persediaan di musim hujan.
Dusta
bagaikan sekuntum bunga yang sedang mekar-mekarnya, berpenampilan indah namun
hanya dalam waktu yang singkat.
Faktor
pemersatu dalam organisasi adalah toleransi dan tenggang rasa terhadap pendapat
yang berbeda.
Genggamlah
kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bila hanya menunggu, kesempatan itu akan
berlalu dan semuanya sudah terlambat.
Hadapilah
kesalahan orang lain dengan lapang dada dan lemah lembut.
Hadiah
paling berharga di dunia ini adalah hadiah berbentuk maaf.
Hakekat
terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hanya
orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk
bersikap rendah hati.
Hati
hendaknya bagaikan bulan purnama yang bersinar terang. Hati hendaknya juga
seperti cakrawala luas dengan langit yang cerah.
Hati
yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan
dorongan untuk melakukan kebajikan.
Hendaknya
bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih
ditakuti.
Hendaknya
kita bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih
ditakuti.
Hendaknya
kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orang tua.
Hidup
manusia tidak kekal. Bersumbangsihlah pada saat Anda dibutuhkan, dan
lakukanlah selama Anda masih bisa melakukannya.
Iblis
yang ada di luar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis
yang terdapat di dalam hati.
Ikrar
harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian harus lemah lembut, dan hati harus
peka dan cermat.
Ilmu
pengetahuan harus dipahami dengan sungguh-sungguh, baru bisa menjadi
kebijaksanaan dalam diri sendiri.
Intropeksi
dirilah bila mendapat kritikan orang lain. Jika salah harus diperbaiki; bila
tidak bersalah, cobalah untuk menerimanya dengan lapang dada.
Jadikan
batin kita sebagai tempat pelatihan diri dan hargailah semua orang dengan sikap
kesetaraan.
Jadilah
orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status social, dan harta kekayaan
dalam menjalani hidup.
Jangan
berbuat semena-mena, didiklah diri sendiri sesuai keinginan hati.
Jangan
khawatir tidak dapat menyelesaikannya, yang dikhawatirkan adalah tidak
melakukannya sama sekali.
Jangan
mencemaskan beban yang berat, asalkan tetap berjalan di arah yang benar, pasti
akan samapi ke tujuan.
Jangan
menganggap enteng perbuatan baik sekecil apa pun, karena bila terhimpun menjadi
satu merupakan bantuan yang berharga dan bermanfaat bagi orang lain.
Jangan
menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki kemungkinan yang
tak terhingga.
Jangan
mengenang terus jasa yang telah diberikan, jangan melupakan kesalahan yang
pernah dibuat. Lupakanlah dendam yang ada di dalam hati, namun jangan melupakan
budi baik yang pernah diterima.
Jangan
menyia-nyiakan waktu; lakukan hal yang bermanfaat dengan langkah yang mantap.
Jangan
merasa khawatir pada banyaknya masalah, yang dikhawatirkan adalah masalah yang
dicari-cari.
Jangan
meremehkan kemampuan sendiri, karenanya mulailah dengan mengubah kondisi hati
kita barulah dapat mengubah dunia agar menjadi lebih baik.
Jangan
pusingkan apakah orang akan memperbaiki perilaku atau sikap buruknya, yang
terpenting adalah kita tetap melatih diri dengan sebaik mungkin.
Jangan
takut terdorong oleh orang-orang yang lebih mampu dari kita. Karena dorongan
tersebut akan memberi semangat untuk terus maju.
Jika
enggan mengerjakan hal kecil, maka sulit menyelesaikan tugas yang besar.
Jika
ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita mesti membebaskan diri dari sifat
kemelekatan dan keraguan.
Jika
tabiat dan ucapannya tidak baik, meski hatinya sebaik apapun tidak dapat
dikategorikan sebagai orang baik.
Kasih
sayang tidak dapat dengan memohon pada orang lain, melainkan diperoleh dari
sumbangsih yang diberikan.
Kasih
sayang yang mengharapkan pamrih tidak akan bertahan lama. Yang akan bertahan
selamanya adalah kasih sayang yang tak berwujud, tak ternoda, dan tanpa pamrih.
Kasih
sayang yang sesungguhnya adalah menjaga kondisi hati kita dengan
sebaik-baiknya.
Kebiasaan
buruk bagaikan virus yang menyerang batin manusia, harus dicegah jangan sampai
berkembang.
Kebijaksanaan
diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya.
Apabila ia menghindar dari masalah yang ada, maka ia pun tidak akan dapat
mengembangkan kebijaksanaannya.
Kegembiraan
seseorang tidak didasarkan dari berapa banyak yang dimilikinya, namun karena
sedikit sekali berhitungan dengan orang lain.
Kehidupan
kita bermakna apabila kita dapat bermanfaat bagi orang lain.
Kehidupan
manusia bagaikan meniti kawat baja. Bila kita tidak bersungguh-sungguh melihat
ke depan, malah sebaliknya selalu menoleh ke belakang, kita pasti akan
terjatuh.
Keinginan
yang belebihan, selain mendatangkan penderitaan juga sering menggiring orang
melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk.
Kepintaran
adalah kemampuan untuk membedakan mana yang menguntungkan dan merugikan.
Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah.
Kesederhanaan
adalah keindahan, keserasian adalah keanggunan.
Keserakahan,
kebencian, dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasi
keserakahan dengan berdana, kebencian dengan hati yang welas asih, dan atasi
kebodohan dengan kebijaksanaan.
Kesuksesan
adalah pengoptimalan suatu kelebihan, kegagalan adalah akumulasi dari segala
kekurangan.
Kesuksesan
hidup selama puluhan tahun merupakan akumulasi perilaku setiap hari, maka
setiap hari kita harus menjaga perilaku dengan sebaik-baiknya.
Kesuksesan
yang paling besar dalam hidup adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
Ketamakan,
kemarahan dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasilah
ketamakan dengan berdana, kemarahan dengan hati yang welas asih dan kebodohan
dengan hati yang bijaksana.
Ketetapan
hati bagai tetesan air yang dapat menembus batu karang, kesulitan dan rintangan
sebesar apapun juga dapat diatasi.
Kita
harus melakukan kegiatan pelestarian lingkungan masyarakat dengan baik demikian
juga dengan kelestarian lingkungan batin kita.
Kita
hendaknya bersyukur kepada bumi yang menyediakan sumber daya alam sehingga kita
dapat melanjutkan kehidupan, dan bersyukur kepada leluhur yang telah
menyediakan lahan dan mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan hidup.
Kita
hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan menciptakan keberkahan.
Lahan
batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang
baik, tentu tidak akan bisa menuai hasil yang baik.
Lakukanlah
dengan sepenuh hati, jangan merasa khawatir ataupun risau
Lakukanlah
menurut kemampuan yang ada, jangan berniat untuk menunda, ada kemungkinan anda
tidak mendapatkan apa apa.
Lebih
baik bekerja keras dan benar-benar melakukannya daripada berkemampuan tapi
tidak melakukannya sama sekali.
Lebih
baik belajar dari kelebihan orang lain daripada mencari kelemahan dan kesalahan
orang lain.
Lebih
baik berhati lapang daripada memiliki rumah yang luas
Malapetaka
dan bencana yang melandai dunia, sebagian besar merupakan hasil perbuatan
orang-orang yang sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.
Mampu
bertoleransi dan lebih mengasihi orang lain, kita akan hidup dengan sangat
gembira.
Mampu
mematuhi tata tertib dalam berorganisasi, berpadu hati, ramah tamah, saling
mengasihi, dan bergotong royong, berarti sebuah kemajuan yang telah dicapai
dalam melatih diri yang dilakukan dengan penuh konsentrasi.
Mampu
menyumbangkan cinta kasih adalah suatu keberkahan. Mampu menghapus kerisauan
adalah sifat yang bijaksana.
Mampu
merasakan kebahagiaan orang lain seperti kebahagiaan sendiri adalah kehidupan
yang penuh dengan kepuasan dan paling kaya akan makna.
Marah
adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.
Marah
adalah tindakan menghukum diri sendiri dengan mengambil kesalahan yang dibuat
oleh orang lain.
Masalah
di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, dibutuhkan uluran
tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikan.
Mata
manusia berada di bagian depan, hanya dapa melihat kekurangan orang lain, sama
sekali tidak bisa melihat kekurangan diri sendiri.
Melakukan
yang memang seharusnya dilakukan adalah bijaksana, melakukan apa yang tidak
seharusnya dilakukan adalah kebodohan.
Melakukannya
dengan suka rela, menerimanya dengan suka cita.
Melayani
setiap orang dengan tulus, menundukkan hati setiap orang dengan moralitas
adalah system managemen terbaik.
Memaafkan
orang lain berarti berlaku baik pada diri sendiri.
Memberi
dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan
dilayani.
Memberi
maaf dan berbicara dengan ramah meskipun kita berada dipihak yang benar.
Memperbaiki
prilaku sendiri adalah untuk menolong diri sendiri, mampu mempengaruhi orang
untuk berbuat baik adalah untuk menolong orang.
Menerima
kebajikan sekecil apapun harus dibalas sebesar-besarnya.
Mengernyitkan
dahi dan tersenyum, keduanya sama-sama merupakan sebuah ekspresi, mengapa tidak
tersenyum saja?
Menghargai
dan merasa senang atas keberhasilan orang lain berarti meningkatkan harkat diri
sendiri.
Menghibur
orang dengan kata-kata yang baik dan lembut, melerai perselisihan dengan
kata-kata bijaksana dan membantu kesulitan orang lain dengan tindakan nyata,
inilah yang dinamakan berdana.
Mengurangi
nafsu keinginan dan memperluas cinta kasih, kehidupan akan dilalui dengan
gembira, nyaman dan bebas tanpa beban.
Menjalankan
yang sulit dijalankan, merelakan yang sulit direlakan dan melakukan yang sulit
dilakukan, baru bisa meningkatkan kepribadian diri sendiri.
Menyia-nyiakan
waktu setiap hari adalah pemborosan hidup, bekerja penuh semangat dan menjadi
orang yang berguna adalah membangun kehidupan kita sendiri
Merasa
menyesal atas kesalahan yang telah dilakukan, baru membuat hati jadi suci
bersih tanpa kerisauan.
Merupakan
suatu berkah apabila sesama manusia dapat saling menghargai dan saling
bersyukur.
Moralitas
adalah sebuah pelita dalam peningkatan kepribadian, tidak seharusnya merupakan
cambuk penghukum bagi orang lain.
Musuh
terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.
Niat
baik mendatangkan keberkahan, Tekad akan menimbulkan kekuatan; Keberkahan harus
diciptakan sendiri, hingga akan mendapatkan jalinan jodoh yang baik.
Niat
baik yang tidak dilaksanakan sama halnya seperti bertani tanpa menebarkan
benih. Hal ini hanya menyia-nyiakan kesempatan baik yang ada.
Orang
berbudi berketetapan hati menggapai cita-citanya, orang yang picik hanya
memiliki cita-cita dan tidak pernah berusaha.
Orang
berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang orang yang berhati picik
menganggap hidup sebagai tujuan.
Orang
bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok
pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain.
Orang
harus menyayangi diri sendiri bau dapat mencintai semua orang di dunia.
Orang
tidak mempunyai hak milik atas nyawanya, melainkan hanya memiliki hak untuk
menggunakannya.
Orang
yang berbudi sifatnya bagaikan air yang dapat menyesuaikan diri dalam berbagai
bejana, hidup dalam kondisi bebas leluasa.
Orang
yang bijaksana baru mampu membedakan yang baik dan yang buruk, yang benar dan
yang sesat; Orang yang rendah hati baru bisa membangun kehidupan yang indah
sempurna.
Orang
yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik, pasti bisa menguasai arah tujuan
yang ingin dicapai.
Orang
yang mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan rendah hati akan dapat
meningkatkan kebijaksanaanya.
Orang
yang menganggur tidak akan merasakan kenikmatan hidup; orang yang beraktifitas,
tidak memiliki waktu untuk berselisih dengan orang lain.
Orang
yang paling berbahagia adalah orang yang mampu mencintai dan dicintai orang
lain.
Orang
yang paling berbahagia adalah orang yang penuh dengan cinta kasih.
Orang
yang selalu mencari-cari alasan bagi kegagalannya, tidak akan memperoleh
kemajuan untuk selamanya.
Orang
yang selalu mengasah orang lain, dirinya sendiri akan terasah, namun bagi orang
yang selalu diasah, selain tidak rusak, malah akan lebih bersinar cemerlang,
bagaikan berlian yang sesungguhnya.
Orang
yang welas asih tidak mempunyai musuh, orang yang bijaksana tidak akan merasa
risau.
Pada
umumnya orang lebih dapat menanggung beban kerja yang berat daripada menanggung
kebencian, namun orang yang berkepribadian mulia adalah orang yang dapat
melupakan kebencian.
Padi
yang berisi akan semakin merunduk; Seseorang yang sukses semakin rendah hati.
Pandai
menempatkan diri dan berpikir demi orang lain adalah sikap orang yang penuh
pengertian.
Penjangnya
usia seseorang setara dengan berapa banyak pekerjaan yang telah dilakukan di
dunia, maka harus berlomba dengan waktu, jangan biarkan waktu berlalu dengan
sia-sia.
Penyakit
pada tubuh tidaklah menakutkan, batin yang sakit justru lebih mengerikan.
Penyesalan
adalah pengakuan dari hati nurani, dan dapat juga dikatakan sebagai
pembersihan terhadap kekotoran batin.
Perbuatan
baik hendaknya bisa dioptimalkan, permasalahan harus ditinggalkan. Mensukseskan
orang lain berarti mensukseskan diri sendiri.
Permasalah
sukar dan sulit diputuskan dalam hidup adalah suatu cobaan.
Pikiran
dan perilaku kita sendiri yang menciptakan dan menentukan surga dan
neraka.
Prinsip
penting mencapai keselarasan dalam penyelesaian masalah adalah menyadari kapan
saatnya maju dan kapan saatnya mengalah.
Renungkan
selalu kesalahan yang pernah dilakukan. Jangan perbincangkan baik buruknya
orang lain.
Rumput
tidak akan mudah tumbuh dilahan yang ditanami sayur-sayuran. Hati tidak mudah
timbul kebencian cila dipenuhi rasa persahabatan.
Seandainya
kita dibutuhkan dan dapat menyumbangkan sesuatu bagi orang lain adalah
kehidupan yang paling berbahagia.
Sebaik
apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka ia tidak
dapat dianggap sebagai orang baik.
Sebelum
mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas
dari kesalahan.
Sebuah
gelas yang sumbing pinggirannya, jika dipandang dari sudut yang lain, mulut
gelas itu masih tetap merupakan sebuah lingkaran.
Sebuah
tindakan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ribuan ucapan.
Sedikit
berbicara lebih baik daripada banyak bebicara, akan lebih baik lagi jika hanya
membicarakan hal yang baik-baik saja.
Selalu
berbaik hati selalu memperoleh hari-hari yang baik.
Selalu
mengejar kenikmatan materi adalah sumber penderitaan manusia. Menderita bila
tak bisa memperolehnya, dan bila bisa memperolehnya akan merasa belum puas.
Semuanya merupakan penderitaan yang tak akan pernah berakhir.
Selalu
merasa tidak senang kepada orang lain, karena kurang dalam pelatihan
kepribadiannya diri sendiri.
Semua
manusia takut mati, takut menderita, apakah makhluk hidup lain tidak merasa
takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan
menghargai kehidupan.
Sepatah
kata yang menghangatkan hati, ibarat setetes parfum yang kita semprotkan
ketubuh orang lain, kita sendiri akan kecipratan wanginya.
Sertakan
saya dalam perbuatan baik; jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat.
Setelah
penderitaan berlalu, akan tiba masa yang penuh berkah. Setelah keberkahan habis
dinikmati, maka kesedihan akan datang menerpa.
Setiap
hari kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua dan semua
makhluk. Jangan melakukan sesuatu yang mengecewakan mereka.
Setiap
hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal
yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.
Setiap
orang sulit terhindar dari membuat kesalahan, yang dikhawatirkan tidak
berkeinginan untuk memperbaikinya. Sedangkan memperbaiki kesalahan bukanlah
suatu hal yang sulit dilakukan.
Seulas
senyuman mampu mendamaikan hati yang gelisah.
Sinar
matahari sangat terang, budi orang tua sangat besar, orang berbudi berlapang
dada dan orang picik sangat arogan.
Sumber
dari kerisauan hati adalah keinginan manusia untuk selalu “memiliki”.
Sumber
penderitaan manusia ada 3, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
Sumber
penderitaan manusia adalah nafsu keserakahan untuk memiliki. Bila tidak bisa
memperoleh yang diingankannya, dia akan menderita, namun bila telah
memperolehnya, dia juga akan menderita karena takut kehilangan.
Tak
ada yang tidak dapat diatasi dalam hidup ini; dengan adanya tekad, maka
segalanya akan dapat diatasi.
Telapak
tangan menghadap kebawah adalah menolong orang, menengadah adalah memohon
bantuan; membantu orang mendatangkan kegembiraan sedangkan memohon bantuan
adalah suatu penderitaan.
Tetesan
air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi
lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, jangan pernah berpikir untuk
tidak melakukannya walau perbuatan itu sangat kecil.
Tidak
bertikai bukan berarti tidak peduli pada segala hal, bisa bersatu hati, ramah
tamah, saling mengasihi dan bergotong royong dengan semua orang baru disebut
tanpa pertikaian.
Tidak
peduli seberapa jauh jalan yang harus ditempuh dan selalu berusaha sebaik mungkin
mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki, inilah yang disebut dengan
keuletan.
Tidak
perlu merasa khawatir atas banyaknya masalah, yang perlu dikhawatirkan hanya
masalah yang sengaja dicari-cari.
Ucapan
yang baik, bagai bunga teratai yang keluar dari mulut; Ucapan yang buruk,
seperti bisa ular yang disemburkan dari mulut.
Walaupun
memiliki impian dan harapan pada masa berabad-abad kedepan, namun jangan sampai
mengabaikan hal yang ada pada saat sekarang.
Welas
asih tanpa penyesalan, berbelas kasih tanpa kebencian, bersuka cita tanpa
kerisauan, bersumbangsih tanpa pamrih.
Yang
mencelakai diri sendiri tidak lain adalah kemarahan yang tidak pada tempatnya.
Yang terindah di langit adalah bintang-bintang
bergemerlapan, sedangkan yang terindah dalam hidup adalah kehangatan kasih
sayang.