Minggu, 11 Oktober 2020

Kalimat Renungan

“Keserakahan”, selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan.

Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti pada orang tua dan melakukan kebajikan.

Ada orang yang berkata, “Asal berhati baik sudah cukup” Namun percuma saja berhasil baik, kalau tidak diwujudkan dalam tindakan nyata, tidak akan menghasilkan suatu perbuatan yang baik.

Ada sebagain orang yang sering merasa risau, akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.

Ada tiga “tiada” di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan.

Ada tiga “tidak” di dunia ini; tidak ada orang yang tidak saya cintai, tidak ada orang yang tidak saya percayai dan tidak ada orang yang tidak bisa saya maafkan.

Adanya cinta kasih di dalam hati, baru bisa dicintai oleh semua orang.

Adanya keluarga yang sehat, baru ada masyarakat yang baik akan menciptakan negara yang baik pula.

Alam semesta ada batasnya, kekuatan tekad kita ak terhingga. Mudah mengikrarkan sebuah tekad, tapi sulit melaksanakannya.

Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran dan pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.

Bangkitnya amarah adalah kegilaan sesaat.

Banyak berbuat baik akan mendapatkan banyak beekah, sedikit berbuat baik akan kehilangan banyak berkah.

Bekerja untuk hidup sangat menyiksa, hidup untuk bekerja sangat menyenangkan.

Berapa banyak kewajiban yang telah anda penuhi, sebanyak itu pula kemampuan yang akan diperoleh.

Berbakti adalah sikap yang bersedia berkorban pada saat dibutuhkan oleh orangtua.

Berdana ada 3 macam, memberi bantuan makanan dan pakaian, memberikan nasehat bagi orang yang hatinya sedang hampa, dan memberikan kedamaian kepada orang yang panic dan ketakutan.

Berdana bagai menerbakan bibit, bibit baru akan bertunas bila disirami dengan perasaan hati yang bersuka cita.

Berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.

Berhenti di tengah perjalanan akan lebih sulit dan terasa lebih melelahkan daripada terus berjalan hingga sampai ke tujuan.

Berikrar dalam hati dan tidak pernah menyatakan dalam tindakan, sama halnya seperti bertani tanpa menebar bibit, hanya menyia-nyiakan sebuah jalinan jodoh.

Berikrar harus bertujuan memberi manfaat yang besar bagi orang banyak, juga harus dilakukan sendiri kapan saja dan dimana saja.

Berjiwa besar menerima kekurangan orang lain merupakan suatu hal yang luar biasa di tengah hal yang biasa.

Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.

Bertutur dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan melakukan perbuatan baik.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan lakukanlah perbuatan baik.

Bila cermin dalam hati dapat selalu dibersihkan, maka dapat secara jelas membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah.

Bila dituduh orang lain, terimalah dengan rasa syukur. Bila menemukan kesalahan orang lain, sadarkan dengan sikap menghargai.

Bila kita selalu ragu dan tidak memiliki tekad yang kuat, walaupun jalan yang benar telah terbentang di depan mata, kita tetap tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan.

Binalah cinta kasih yang tulus dan murni. Hati tidak akan risau bila tidak mengharapkan pamrih atau merasa rugi dalam memberikan cinta kasih.

Bukan banyak uang yang membuat seseorang merasa gembira, tidak pernah melakukan yang bertentangan dengan hati nurani membuat hidup tentram.

Cara berterima kasih dan membalas budi kepada bumi adalah dengan terus mempertahankan konsep pelestarian lingkungan.

Cinta kasih harus bagaikan seduhan the wangi dengan komposisi yang pas. Bila terlalu pekat akan terasa pahit dan kita tidak dapat meminumnya.

Cinta kasih hendaknya tidak membeda-bedakan ras dan negara, asalkan sebuah kehidupan, semuanya harus dihargai dan diberikan perhatian.

Cita-cita boleh saja tinggi dan jauh kedepan, namun langkah yang diperlukan untuk itu, harus diterapkan sejak sekarang.

Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.

Dalam pelatihan moral hendaknya melatih sesuai dengan jalinan jodoh, di dalam kehidupan sehari hari dan melakukannya dimana saja.

Dengan berjiwa besar, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini. Bila berjiwa sempit, walaupun kesenangan berlimpah, kita akan tetap merasa menderita.

Dengan bersabar dan mengalah, hidup akan damai dan tenteram; saling bersitegang akan mendatangkan malapetaka.

Dengan memiliki keyakinan, keuletan dan keberanian, maka tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.

Dengan menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang disenangi dan dicintai orang lain.

Di dalam hati berpengertian, bertorelansi, tahu bersyukur, bisa merasa puas dan menghargai keberkahan.

Di dalam kehidupan, kita tidak selalu berada dalam kondisi yang baik-baik saja, namun bagi yang pernah mengalami cobaan dan berhasil mengatasinya, akan sangat mudah menghadapi kondisi yang sesulit apapun.

Di kala memiliki, harus selalu mengenang penderitaan di saat tak punya; dalam cuaca baik harus mempersiapkan persediaan di musim hujan.

Dusta bagaikan sekuntum bunga yang sedang mekar-mekarnya, berpenampilan indah namun hanya dalam waktu yang singkat.

Faktor pemersatu dalam organisasi adalah toleransi dan tenggang rasa terhadap pendapat yang berbeda.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bila hanya menunggu, kesempatan itu akan berlalu dan semuanya sudah terlambat.

Hadapilah kesalahan orang lain dengan lapang dada dan lemah lembut.

Hadiah paling berharga di dunia ini adalah hadiah berbentuk maaf.

Hakekat terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.

Hati hendaknya bagaikan bulan purnama yang bersinar terang. Hati hendaknya juga seperti cakrawala luas dengan langit yang cerah.

Hati yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan dorongan untuk melakukan kebajikan.

Hendaknya bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.

Hendaknya kita bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.

Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orang tua.

Hidup manusia tidak kekal. Bersumbangsihlah pada saat Anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama Anda masih bisa melakukannya.

Iblis yang ada di luar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat di dalam hati.

Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian harus lemah lembut, dan hati harus peka dan cermat.

Ilmu pengetahuan harus dipahami dengan sungguh-sungguh, baru bisa menjadi kebijaksanaan dalam diri sendiri.

Intropeksi dirilah bila mendapat kritikan orang lain. Jika salah harus diperbaiki; bila tidak bersalah, cobalah untuk menerimanya dengan lapang dada.

Jadikan batin kita sebagai tempat pelatihan diri dan hargailah semua orang dengan sikap kesetaraan.

Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status social, dan harta kekayaan dalam menjalani hidup.

Jangan berbuat semena-mena, didiklah diri sendiri sesuai keinginan hati.

Jangan khawatir tidak dapat menyelesaikannya, yang dikhawatirkan adalah tidak melakukannya sama sekali.

Jangan mencemaskan beban yang berat, asalkan tetap berjalan di arah yang benar, pasti akan samapi ke tujuan.

Jangan menganggap enteng perbuatan baik sekecil apa pun, karena bila terhimpun menjadi satu merupakan bantuan yang berharga dan bermanfaat bagi orang lain.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga.

Jangan mengenang terus jasa yang telah diberikan, jangan melupakan kesalahan yang pernah dibuat. Lupakanlah dendam yang ada di dalam hati, namun jangan melupakan budi baik yang pernah diterima.

Jangan menyia-nyiakan waktu; lakukan hal yang bermanfaat dengan langkah yang mantap.

Jangan merasa khawatir pada banyaknya masalah, yang dikhawatirkan adalah masalah yang dicari-cari.

Jangan meremehkan kemampuan sendiri, karenanya mulailah dengan mengubah kondisi hati kita barulah dapat mengubah dunia agar menjadi lebih baik.

Jangan pusingkan apakah orang akan memperbaiki perilaku atau sikap buruknya, yang terpenting adalah kita tetap melatih diri dengan sebaik mungkin.

Jangan takut terdorong oleh orang-orang yang lebih mampu dari kita. Karena dorongan tersebut akan memberi semangat untuk terus maju.

Jika enggan mengerjakan hal kecil, maka sulit menyelesaikan tugas yang besar.

Jika ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita mesti membebaskan diri dari sifat kemelekatan dan keraguan.

Jika tabiat dan ucapannya tidak baik, meski hatinya sebaik apapun tidak dapat dikategorikan sebagai orang baik.

Kasih sayang tidak dapat dengan memohon pada orang lain, melainkan diperoleh dari sumbangsih yang diberikan.

Kasih sayang yang mengharapkan pamrih tidak akan bertahan lama. Yang akan bertahan selamanya adalah kasih sayang yang tak berwujud, tak ternoda, dan tanpa pamrih.

Kasih sayang yang sesungguhnya adalah menjaga kondisi hati kita dengan sebaik-baiknya.

Kebiasaan buruk bagaikan virus yang menyerang batin manusia, harus dicegah jangan sampai berkembang.

Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Apabila ia menghindar dari masalah yang ada, maka ia pun tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya.

Kegembiraan seseorang tidak didasarkan dari berapa banyak yang dimilikinya, namun karena sedikit sekali berhitungan dengan orang lain.

Kehidupan kita bermakna apabila kita dapat bermanfaat bagi orang lain.

Kehidupan manusia bagaikan meniti kawat baja. Bila kita tidak bersungguh-sungguh melihat ke depan, malah sebaliknya selalu menoleh ke belakang, kita pasti akan terjatuh.

Keinginan yang belebihan, selain mendatangkan penderitaan juga sering menggiring orang melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk.

Kepintaran adalah kemampuan untuk membedakan mana yang menguntungkan dan merugikan. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah.

Kesederhanaan adalah keindahan, keserasian adalah keanggunan.

Keserakahan, kebencian, dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasi keserakahan dengan berdana, kebencian dengan hati yang welas asih, dan atasi kebodohan dengan kebijaksanaan.

Kesuksesan adalah pengoptimalan suatu kelebihan, kegagalan adalah akumulasi dari segala kekurangan.

Kesuksesan hidup selama puluhan tahun merupakan akumulasi perilaku setiap hari, maka setiap hari kita harus menjaga perilaku dengan sebaik-baiknya.

Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.

Ketamakan, kemarahan dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasilah ketamakan dengan berdana, kemarahan dengan hati yang welas asih dan kebodohan dengan hati yang bijaksana.

Ketetapan hati bagai tetesan air yang dapat menembus batu karang, kesulitan dan rintangan sebesar apapun juga dapat diatasi.

Kita harus melakukan kegiatan pelestarian lingkungan masyarakat dengan baik demikian juga dengan kelestarian lingkungan batin kita.

Kita hendaknya bersyukur kepada bumi yang menyediakan sumber daya alam sehingga kita dapat melanjutkan kehidupan, dan bersyukur kepada leluhur yang telah menyediakan lahan dan mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan hidup.

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan menciptakan keberkahan.

Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, tentu tidak akan bisa menuai hasil yang baik.

Lakukanlah dengan sepenuh hati, jangan merasa khawatir ataupun risau

Lakukanlah menurut kemampuan yang ada, jangan berniat untuk menunda, ada kemungkinan anda tidak mendapatkan apa apa.

Lebih baik bekerja keras dan benar-benar melakukannya daripada berkemampuan tapi tidak melakukannya sama sekali.

Lebih baik belajar dari kelebihan orang lain daripada mencari kelemahan dan kesalahan orang lain.

Lebih baik berhati lapang daripada memiliki rumah yang luas

Malapetaka dan bencana yang melandai dunia, sebagian besar merupakan hasil perbuatan orang-orang yang sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.

Mampu bertoleransi dan lebih mengasihi orang lain, kita akan hidup dengan sangat gembira.

Mampu mematuhi tata tertib dalam berorganisasi, berpadu hati, ramah tamah, saling mengasihi, dan bergotong royong, berarti sebuah kemajuan yang telah dicapai dalam melatih diri yang dilakukan dengan penuh konsentrasi.

Mampu menyumbangkan cinta kasih adalah suatu keberkahan. Mampu menghapus kerisauan adalah sifat yang bijaksana.

Mampu merasakan kebahagiaan orang lain seperti kebahagiaan sendiri adalah kehidupan yang penuh dengan kepuasan dan paling kaya akan makna.

Marah adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.

Marah adalah tindakan menghukum diri sendiri dengan mengambil kesalahan yang dibuat oleh orang lain.

Masalah di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikan.

Mata manusia berada di bagian depan, hanya dapa melihat kekurangan orang lain, sama sekali tidak bisa melihat kekurangan diri sendiri.

Melakukan yang memang seharusnya dilakukan adalah bijaksana, melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan adalah kebodohan.

Melakukannya dengan suka rela, menerimanya dengan suka cita.

Melayani setiap orang dengan tulus, menundukkan hati setiap orang dengan moralitas adalah system managemen terbaik.

Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri sendiri.

Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan dilayani.

Memberi maaf dan berbicara dengan ramah meskipun kita berada dipihak yang benar.

Memperbaiki prilaku sendiri adalah untuk menolong diri sendiri, mampu mempengaruhi orang untuk berbuat baik adalah untuk menolong orang.

Menerima kebajikan sekecil apapun harus dibalas sebesar-besarnya.

Mengernyitkan dahi dan tersenyum, keduanya sama-sama merupakan sebuah ekspresi, mengapa tidak tersenyum saja?

Menghargai dan merasa senang atas keberhasilan orang lain berarti meningkatkan harkat diri sendiri.

Menghibur orang dengan kata-kata yang baik dan lembut, melerai perselisihan dengan kata-kata bijaksana dan membantu kesulitan orang lain dengan tindakan nyata, inilah yang dinamakan berdana.

Mengurangi nafsu keinginan dan memperluas cinta kasih, kehidupan akan dilalui dengan gembira, nyaman dan bebas tanpa beban.

Menjalankan yang sulit dijalankan, merelakan yang sulit direlakan dan melakukan yang sulit dilakukan, baru bisa meningkatkan kepribadian diri sendiri.

Menyia-nyiakan waktu setiap hari adalah pemborosan hidup, bekerja penuh semangat dan menjadi orang yang berguna adalah membangun kehidupan kita sendiri

Merasa menyesal atas kesalahan yang telah dilakukan, baru membuat hati jadi suci bersih tanpa kerisauan.

Merupakan suatu berkah apabila sesama manusia dapat saling menghargai dan saling bersyukur.

Moralitas adalah sebuah pelita dalam peningkatan kepribadian, tidak seharusnya merupakan cambuk penghukum bagi orang lain.

Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.

Niat baik mendatangkan keberkahan, Tekad akan menimbulkan kekuatan; Keberkahan harus diciptakan sendiri, hingga akan mendapatkan jalinan jodoh yang baik.

Niat baik yang tidak dilaksanakan sama halnya seperti bertani tanpa menebarkan benih. Hal ini hanya menyia-nyiakan kesempatan baik yang ada.

Orang berbudi berketetapan hati menggapai cita-citanya, orang yang picik hanya memiliki cita-cita dan tidak pernah berusaha.

Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang orang yang berhati picik menganggap hidup sebagai tujuan.

Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain.

Orang harus menyayangi diri sendiri bau dapat mencintai semua orang di dunia.

Orang tidak mempunyai hak milik atas nyawanya, melainkan hanya memiliki hak untuk menggunakannya.

Orang yang berbudi sifatnya bagaikan air yang dapat menyesuaikan diri dalam berbagai bejana, hidup dalam kondisi bebas leluasa.

Orang yang bijaksana baru mampu membedakan yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang sesat; Orang yang rendah hati baru bisa membangun kehidupan yang indah sempurna.

Orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik, pasti bisa menguasai arah tujuan yang ingin dicapai.

Orang yang mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan rendah hati akan dapat meningkatkan kebijaksanaanya.

Orang yang menganggur tidak akan merasakan kenikmatan hidup; orang yang beraktifitas, tidak memiliki waktu untuk berselisih dengan orang lain.

Orang yang paling berbahagia adalah orang yang mampu mencintai dan dicintai orang lain.

Orang yang paling berbahagia adalah orang yang penuh dengan cinta kasih.

Orang yang selalu mencari-cari alasan bagi kegagalannya, tidak akan memperoleh kemajuan untuk selamanya.

Orang yang selalu mengasah orang lain, dirinya sendiri akan terasah, namun bagi orang yang selalu diasah, selain tidak rusak, malah akan lebih bersinar cemerlang, bagaikan berlian yang sesungguhnya.

Orang yang welas asih tidak mempunyai musuh, orang yang bijaksana tidak akan merasa risau.

Pada umumnya orang lebih dapat menanggung beban kerja yang berat daripada menanggung kebencian, namun orang yang berkepribadian mulia adalah orang yang dapat melupakan kebencian.

Padi yang berisi akan semakin merunduk; Seseorang yang sukses semakin rendah hati.

Pandai menempatkan diri dan berpikir demi orang lain adalah sikap orang yang penuh pengertian.

Penjangnya usia seseorang setara dengan berapa banyak pekerjaan yang telah dilakukan di dunia, maka harus berlomba dengan waktu, jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.

Penyakit pada tubuh tidaklah menakutkan, batin yang sakit justru lebih mengerikan.

Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, dan dapat juga dikatakan sebagai pembersihan terhadap kekotoran batin.

Perbuatan baik hendaknya bisa dioptimalkan, permasalahan harus ditinggalkan. Mensukseskan orang lain berarti mensukseskan diri sendiri.

Permasalah sukar dan sulit diputuskan dalam hidup adalah suatu cobaan.

Pikiran dan perilaku kita sendiri yang menciptakan dan menentukan surga dan neraka.

Prinsip penting mencapai keselarasan dalam penyelesaian masalah adalah menyadari kapan saatnya maju dan kapan saatnya mengalah.

Renungkan selalu kesalahan yang pernah dilakukan. Jangan perbincangkan baik buruknya orang lain.

Rumput tidak akan mudah tumbuh dilahan yang ditanami sayur-sayuran. Hati tidak mudah timbul kebencian cila dipenuhi rasa persahabatan.

Seandainya kita dibutuhkan dan dapat menyumbangkan sesuatu bagi orang lain adalah kehidupan yang paling berbahagia.

Sebaik apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka ia tidak dapat dianggap sebagai orang baik.

Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan.

Sebuah gelas yang sumbing pinggirannya, jika dipandang dari sudut yang lain, mulut gelas itu masih tetap merupakan sebuah lingkaran.

Sebuah tindakan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ribuan ucapan.

Sedikit berbicara lebih baik daripada banyak bebicara, akan lebih baik lagi jika hanya membicarakan hal yang baik-baik saja.

Selalu berbaik hati selalu memperoleh hari-hari yang baik.

Selalu mengejar kenikmatan materi adalah sumber penderitaan manusia. Menderita bila tak bisa memperolehnya, dan bila bisa memperolehnya akan merasa belum puas. Semuanya merupakan penderitaan yang tak akan pernah berakhir.

Selalu merasa tidak senang kepada orang lain, karena kurang dalam pelatihan kepribadiannya diri sendiri.

Semua manusia takut mati, takut menderita, apakah makhluk hidup lain tidak merasa takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan menghargai kehidupan.

Sepatah kata yang menghangatkan hati, ibarat setetes parfum yang kita semprotkan ketubuh orang lain, kita sendiri akan kecipratan wanginya.

Sertakan saya dalam perbuatan baik; jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat.

Setelah penderitaan berlalu, akan tiba masa yang penuh berkah. Setelah keberkahan habis dinikmati, maka kesedihan akan datang menerpa.

Setiap hari kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua dan semua makhluk. Jangan melakukan sesuatu yang mengecewakan mereka.

Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.

Setiap orang sulit terhindar dari membuat kesalahan, yang dikhawatirkan tidak berkeinginan untuk memperbaikinya. Sedangkan memperbaiki kesalahan bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan.

Seulas senyuman mampu mendamaikan hati yang gelisah.

Sinar matahari sangat terang, budi orang tua sangat besar, orang berbudi berlapang dada dan orang picik sangat arogan.

Sumber dari kerisauan hati adalah keinginan manusia untuk selalu “memiliki”.

Sumber penderitaan manusia ada 3, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kebodohan.

Sumber penderitaan manusia adalah nafsu keserakahan untuk memiliki. Bila tidak bisa memperoleh yang diingankannya, dia akan menderita, namun bila telah memperolehnya, dia juga akan menderita karena takut kehilangan.

Tak ada yang tidak dapat diatasi dalam hidup ini; dengan adanya tekad, maka segalanya akan dapat diatasi.

Telapak tangan menghadap kebawah adalah menolong orang, menengadah adalah memohon bantuan; membantu orang mendatangkan kegembiraan sedangkan memohon bantuan adalah suatu penderitaan.

Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, jangan pernah berpikir untuk tidak melakukannya walau perbuatan itu sangat kecil.

Tidak bertikai bukan berarti tidak peduli pada segala hal, bisa bersatu hati, ramah tamah, saling mengasihi dan bergotong royong dengan semua orang baru disebut tanpa pertikaian.

Tidak peduli seberapa jauh jalan yang harus ditempuh dan selalu berusaha sebaik mungkin mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki, inilah yang disebut dengan keuletan.

Tidak perlu merasa khawatir atas banyaknya masalah, yang perlu dikhawatirkan hanya masalah yang sengaja dicari-cari.

Ucapan yang baik, bagai bunga teratai yang keluar dari mulut; Ucapan yang buruk, seperti bisa ular yang disemburkan dari mulut.

Walaupun memiliki impian dan harapan pada masa berabad-abad kedepan, namun jangan sampai mengabaikan hal yang ada pada saat sekarang.

Welas asih tanpa penyesalan, berbelas kasih tanpa kebencian, bersuka cita tanpa kerisauan, bersumbangsih tanpa pamrih.

Yang mencelakai diri sendiri tidak lain adalah kemarahan yang tidak pada tempatnya.

Yang terindah di langit adalah bintang-bintang bergemerlapan, sedangkan yang terindah dalam hidup adalah kehangatan kasih sayang.


0 Comments
Tweets
Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar